Wednesday, December 31, 2008

Sesegar embun Muharram..

Muharrram baru sahaja menjengahkan kakinya..menandakan masuknya ke alam tahun baru hijrah iaitu 1430 Hijriah meninggalkan 1429H yang lalu. Seakan tidak terasa, waktu berjalan dengan cepat, hari berganti hari, bulan, dan tahun berlalu silih berganti seiring dengan bergantinya siang dan malam. Tahun kebesaran umat islam sempena penghijrahan baginda Nabi Muhammad S.A.W dari kota Mekkah ke kota Madinah. Tahun yang penuh kebanggaan dan kemegahan, dalam meniti arus kehidupan yang penuh onak dan cabaran.
Awal Muharram disambut dengan penuh pengharapan dan keimanan bagi memohon keampunan pada yang Esa. Doa akhir tahun dan awal tahun dibaca pada malamnya, diisi dengan ibadah-ibadah sunat seperti membaca Al-Quran, solat hajat dan lain-lainnya bagi mendapat keberkatan dariNya. Muharram, yang merupakan bulan pertama dalam Kalender Hijriah, termasuk diantara bulan-bulan yang dimuliakan (al Asyhurul Hurum). Sebagaimana
firman Allah Ta’ala :
"Sesungguhnya bilangan bulan di sisi Allah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah diwaktu Dia menciptakan langit dan bumi, diantaranya terdapat empat bulan haram." (At- Taubah :36).

Keutamaan dan amalan
Bulan Muharram merupakan suatu bulan yang disebut sebagai “syahrullah”(Bulan Allah) sebagaimana yang disampaikan Rasulullah SAW, dalam sebuah hadis. Hal ini bermakna bulan ini memiliki keutamaan khusus kerana disandingkan dengan lafdzul Jalalah (lafadz Allah). Para Ulama menyatakan bahwa penyandingan sesuatu pada yang lafdzul Jalalah memiliki makna tasyrif(pemuliaan), sebagaimana istilah baitullah, Rasulullah, Syaifullah dan sebagainya. Rasulullah bersabda : “Puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan Allah yaitu Muharram. Sedangkan shalat yang paling utama setelah shalat fardhu adalah shalat malam”. (H.R. Muslim)
Di bulan ini juga disunatkan kita berpuasa bermula dari awal muharram sehingga tarikh sepuluh muharram dan padanya terdapat sebuah hari yang dikenal dengan istilah Yaumul
'Asyura, yaitu pada tanggal sepuluh bulan ini. Asyura berasal dari kata Asyarah yang berarti sepuluh. Pada hari Asyura ini, terdapat sebuah sunnah yang diajarkan Rasulullah saw kepada umatnya untuk melaksanakan satu bentuk ibadah dan ketundukan kepada Allah Ta’ala. Yaitu ibadah puasa, yang kita kenal dengan puasa Asyuro. Adapun hadis-hadis yang menjadi dasar ibadah puasa tersebut, diantaranya :

1.Diriwayatkan dari Abu Qatadah ra, Rasulullah saw, bersabda :
Aku berharap pada Allah dengan puasa Asyura ini dapat menghapus dosa selama setahun sebelumnya.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
2. Ibnu Abbas ra berkata :
"Aku tidak pernah melihat Rasulullah saw, berupaya keras untuk puasa pada suatu hari melebihi yang lainnya kecuali pada hari ini, yaitu hari as Syura dan bulan Ramadhan.” (H.R. Bukhari dan Muslim)
3. Ibnu Abbas ra berkata :
Ketika Rasulullah saw. tiba di Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari Asyura, maka Baginda bertanya : "Hari apa ini?. Mereka menjawab :“ini adalah hari istimewa, kerana pada hari ini Allah menyelamatkan Bani Israel dari musuhnya, Karena itu Nabi Musa berpuasa pada hari ini. Rasulullah pun bersabda : "Aku lebih berhak terhadap Musa daripada kalian“Maka beliau nerpuasa dan memerintahkan shahabatnya untuk berpuasa. (H.R.
Bukhari dan Muslim)

Muharram vs Azam..
Dalam meniti tahun baru ini juga ramai diantara kita berlumba-lumba memperbaharui azam mereka. Membentuk azam yang lebih baik dari sebelumnya, yang dahulu tidak tercapai oleh cita-cita. Adakah setiap kali datangnya tahun baru, maka perlu kita memetik azam baru?!..tidak sama sekali..bahkan tahun baru hanya sebagai wasilah pembakar semangat baru, jika azam yang dahulu tidak tertunai, maka peningkatan diperlukan untuk tahun seterusnya. Sebuah keazaman perlulah datang dari naluri yang suci bersih supaya ia tidak dinodai oleh noktah-noktah hitam yang menghantuinya sehingga tidak dapat digapainya. Sebuah azam baru itu bagaikan sesegar embun muharram yang menitis jatuh membasahi bumi milik yang Esa. Dingin dan syahdu.

Maka dengan itu marilah kita bersama-sama renungkan dan memperbanyakan amalan serta ibadah kita bagi mencapai keredhaan dariNya. Wallahualam.

Friday, December 19, 2008

Tadhiyah itu Pengorbanan..

Bergemanya takbir memecah angkasa, sayup kedengaran di seluruh pelusuk dunia, Allahu akbar..Allahu akbar..Allahuakbar..walillahilham. Hari ini merupakan hari kegembiraan bagi semua umat islam diseluruh dunia. Aidiladha kembali menjelma menjanjikan seribu erti dan pengorbanan bagi setiap insan,kemeriahan dan kegembiraan disambut dengan keimanan penuh rasa syukur pada Rabbul Izzati yang mengurniakan nikmat sejuta rasa ini.
Tiada lafaz yang terucap, tiada kata yang tertancap melainkan panjatan doa penuh kesyukuran atas peluang yang diberikan untuk kembali merasai kenikmatan ini. Nikmat sebuah pengorbanan dalam meniti kehidupan sebagai seorang insan di atas pentas dunia. Dunia yang penuh lakonan, di sinilah pengorbanan diperlukan dan di situlah pengorbanan dihamburkan. Biarpun genre-genre lakonan tidak menghibur, biarpun ia mencair sepi..tetap pengorbanan itu akan melebur.
" Berkorban apa saja, harta ataupun nyawa..itulah kasih mesra, sejati dan mulia..." dendangan lagu milik suara emas seniman terkenal menjadi satu semangat dalam perjuangan yang diharungi. Biarpun harta setinggi gunung, nyawa seluas lautan tanpa ada pengorbanan kasih dan mesra ibarat debu-debu berterbangan ditiup angin lalu.
Tadhiyah itu pengorbanan?persoalan yang seringkali berlingkar difikiran, membuat otak buntu membatu. Mencari apakah sebenarnya yang dimaksudkan dengan tadhiyah itu?..fikir dan fikirkanlah...
Related Posts with Thumbnails